Dari Kawasan Rebana ke San Diego: Perjalanan M. Anas Ardiansyah pada ESRI Young Scholar Award 2025

Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

M. Anas Ardiansyah pada malam penganugerahan ESRI Young Scholar Award 2025 di Fairmount Hotel Jakarta (10/04/2025).

BANDUNG, itb.ac.id – Mohammad Anas Ardiansyah, mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota angkatan 2021, Institut Teknologi Bandung (PWK ITB) mencatatkan prestasi membanggakan di ajang ESRI Young Scholar Award (EYSA) 2025. Dalam perlombaan ini, Anas menjadi juara pertama, mengalahkan peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari S-1 hingga S-3. Final perlombaan dilaksanakan di Fairmount Hotel Jakarta pada 10 April 2025.

ESRI Young Scholar Award memberikan kesempatan bagi mahasiswa terpilih untuk tampil di panggung dunia dan mendapatkan pengalaman berharga dalam mengatasi tantangan dunia nyata.

Sebagai hadiah utama, Anas berkesempatan menghadiri Esri User Conference (Esri UC) 2025 di San Diego, Amerika Serikat, pada Juli 2025. Esri UC 2025 adalah konferensi GIS terbesar di dunia. Selama di sana, Anas akan mengikuti berbagai kegiatan seperti Awarding Night, Map Gallery, dan GIS Courses.

M. Anas Ardiansyah beserta hasil karyanya berupa poster, pada malam final ESRI Young Scholar Award 2025.

Dengan topik "Valuasi Tutupan Lahan untuk Menghitung Penyimpanan Karbon sebagai Potensi Perdagangan Karbon" yang merupakan pengembangan dari laporan akhir kerja praktiknya di Direktorat Regional III, Kementerian PPN/Bappenas, ia kembali menerapkan pendekatan serupa di Kawasan Rebana, Jawa Barat, dengan penekanan analisis GIS menggunakan fitur-fitur ArcGIS Pro.

Output utama dari lomba ini berupa StoryMaps dan poster berjudul “Valuing Carbon Storage: A Path to Carbon Trading in Rebana”. Proyek ini mengkaji potensi perdagangan karbon di Kawasan Rebana dengan pendekatan Perencanaan Wilayah dan Kota yang mengintegrasikan analisis spasial (GIS) dan strategi kebijakan publik.

“Analisis yang saya lakukan untuk membuat StoryMaps cukup kompleks, mencakup perubahan dan prediksi tutupan lahan, serta perhitungan penyimpanan karbon. Hasilnya menunjukkan potensi nilai ekonomi karbon sebesar Rp39 triliun pada 2025, namun bisa menurun Rp122,7 miliar hingga 2030 akibat deforestasi dan urban sprawl,” ujarnya.

Untuk mencapai kemenangan, Anas menerapkan lima strategi. Pertama, memahami secara menyeluruh dokumen Terms of Reference (ToR) lomba agar arah pengerjaan sesuai ekspektasi penyelenggara. Kedua, menghubungi pemenang EYSA sebelumnya untuk mendapatkan insight dan pengalaman berharga. Ketiga, memanfaatkan teknologi AI sebagai sparring partner—membantu merancang outline, mengecek alur, hingga menemukan referensi ilmiah. Keempat, membagi waktu dengan bijak dan menjaga keseimbangan antara kerja dan istirahat, sekaligus memperdalam kemampuan bahasa Inggris untuk menghadapi lomba internasional. Terakhir, Anas selalu memohon doa dan dukungan dari keluarga sebagai penyemangat utama.

Selama proses tersebut, Anas menghadapi dua tantangan. Pertama, keterbatasan akses lisensi perangkat lunak ArcGIS Pro yang dibutuhkan dalam pengerjaan proyek. Tantangan ini berhasil diatasi berkat dukungan PWK ITB yang memfasilitasi penggunaan akun praktikum. Kedua, seluruh proses lomba dilaksanakan dalam bahasa Inggris, mulai dari penulisan StoryMaps, penyusunan poster, hingga presentasi dan sesi tanya jawab. Meski awalnya gugup, ia berhasil melewati semua tahapan dengan baik melalui latihan dan persiapan yang matang.

Untuk teman-teman mahasiswa yang ingin mengikuti lomba serupa, ia menyarankan untuk memperdalam pemahaman tentang GIS karena kompetisi ini menekankan pada kualitas analisis spasial. Selain itu, kemampuan menyusun narasi dan menyampaikan data secara menarik dalam bentuk cerita visual seperti StoryMaps juga sangat penting.

“Jangan ragu untuk berkreasi, karena data yang baik akan lebih hidup jika dikemas dengan cara yang kreatif dan komunikatif,” tuturnya.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)

#prestasi mahasiswa #perencanaan wilayah dan kota #sappk