ITB dan ASIIN Bahas Mutu Akademik SAPPK dan FITB
Oleh Yohana Aprilianna - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan pertemuan awal dengan pihak ASIIN—lembaga akreditasi internasional yang berasal dari Jerman untuk disiplin ilmu rekayasa, matematika dan sains, pertanian, serta biologi—untuk membahas mutu akademik Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) dan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), di Gedung Rektorat ITB, Rabu (16/4/2025).
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai pengembangan lanjutan dari perguruan tinggi, sumber daya, manajemen mutu, posisi program dalam konteks perguruan tinggi, dokumentasi, hingga transparansi.
Adapun program studi yang terkait dalam akreditasi ASIIN ini meliputi Sarjana dan Magister Teknik Geologi, Sarjana dan Magister Teknik Geodesi dan Geomatika, dan Sarjana serta Magister Perencanaan Wilayah dan Kota.
Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T. mengatakan, ITB berkomitmen menjadi kampus yang dikenal secara global dengan meningkatkan kemampuan akademik, pendorong riset, inovasi, dan kepemimpinan komunitas yang berdampak. “Kami selalu mencoba untuk meningkatkan sistem dan merespons dari tantangan yang dihadapi secara global sehingga sistem pendidikan kami semakin baik,” ujarnya.
Dalam hal sumber daya, ITB meningkatkan sumber daya fasilitas dan memenuhi kebutuhan proses pengajaran dan pembelajaran, penelitian dan pengembangan kampus sesuai dengan misi dari ITB.
Wakil Dekan Sumber Daya SAPPK ITB Dr.Eng. Puspita Dirgahayani, S.T., M.Eng. menjelaskan bahwa setiap Kelompok Keahlian memiliki bidang sumber daya masing-masing yang mendukung pengembangan. Selain itu, ITB juga memonitor masa pensiun dosen dan menyiapkan pengganti bagi dosen yang akan pensiun.
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya ITB Prof. Dr. Dea Indriani Astuti, S.Si. mengatakan, “Kami memiliki fasilitas kesehatan untuk semua mahasiswa dan juga menyediakan fasilitas untuk disabilitas seperti lift dan sebagainya. Beberapa mahasiswa disabilitas dibantu juga oleh mahasiswa (lain) di sana sehingga memiliki pendukung sebaya.”
Adapun Unit Penjaminan Mutu di ITB memiliki peran sentral dalam memastikan kualitas akademik dan berada langsung di bawah koordinasi Rektor. Penetapan Standar Mutu Akademik ITB yang meliputi aspek pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh Rektor. Sementara itu, di level fakultas atau sekolah, tanggung jawab penjaminan mutu dilaksanakan oleh Gugus Kendali Mutu yang berada di bawah wewenang Dekan.
ITB juga memiliki agenda untuk memperbarui kurikulum pada 2023 untuk seluruh program pendidikan di kampus. Kepala Penjaminan Mutu ITB Prof. Dr.Eng. Suprijadi, M.Eng. menjelaskan bahwa pergantian kurikulum tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi mahasiswa untuk belajar dari berbagai perspektif.
Terkait dokumentasi kebijakan ITB, hal tersebut dapat diakses secara transparan pada dan . Dalam hal transparansi, berdasarkan peraturan akademik 2024 menyatakan bahwa mahasiswa memiliki hak untuk mengetahui hasil dari pembelajaran. Kemudian, dalam hal pendanaan, ITB memiliki pendanaan untuk penelitian baik itu untuk Kelompok Keahlian, penelitian fakultas, dan penelitian kompetitif pada tingkat ITB.
Prof. Tata juga mengatakan, “Kami terbuka untuk seluruh SMA dan kami juga memiliki inisiatif kolaborasi dengan pemerintah setempat untuk memberikan kesempatan bergabung dengan ITB.“
Reporter: Yohana Aprilianna (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)