ITB dan USTP Tandatangani MoU Kerja Sama Riset dan Akademik
Oleh Ahmad Fauzi - Mahasiswa Rekayasa Kehutanan, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id — Institut Teknologi Bandung dan The University of Science and Technology of Southern Philippines (USTP) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengembangkan riset dan akademik kedua perguruan tinggi. Penandatangan dilakukan Direktur Pendidikan ITB, Dr. techn. Ir. Saiful Akbar, Direktur Kemitraan ITB, Dr. Ir. Endra Gunawan, S.T., M.Sc., dan Vice President for Research, Innovation, and Extension of USTP, Dr. Apolinario B. Gonzaga, Jr., Rabu (16/04/2025) secara daring.
Nota kesepahaman tersebut membahas kerja sama terkait 1) Pertukaran mahasiswa, staf, dosen, dan peneliti; 2) Pertukaran informasi institusi dan pengembangan akademik, metode pengajaran, dan aktivitas penelitian; 3) Kegiatan kolaborasi seperti lokakarya (workshop) bersama, pelatihan, webinar, forum, dan keterlibatan masyarakat untuk program penyuluhan di antara anggota fakultas di kedua pihak; dan 4) Hal-hal lain terkait akademik yang disetujui oleh kedua belah pihak di kemudian hari.
Dr. Apolinario mengatakan bahwa hari ini merupakan awal yang signifikan untuk kerja sama antara USTP dan ITB. “Hari ini menandai aksi yang signifikan dalam kerja sama antara USTP dan ITB. Kolaborasi ini akan mencakup berbagai hal seperti riset, global expertise, dan pertukaran mahasiswa dan staf fakultas,” ujarnya.
Beliau berharap kerja sama ini dapat memperkuat inovasi antara kedua negara. “Saya berharap kolaborasi ini dapat memperkuat inovasi antara Indonesia dan Filipina,” katanya.
Sementara itu, Dr. Saiful Akbar mengatakan bahwa ITB sangat menyambut baik kolaborasi ini. “Saya percaya dan saya berharap bahwa kita bisa memperluas kolaborasi ini dengan berbagai aktivitas lain,” katanya.
Adapun Dr. Endra mengungkapkan bahwa ini merupakan starting point yang baik bagi koneksi kedua perguruan tinggi. “(Nota kesepahaman) ini merupakan titik awal (starting point) untuk menjalin koneksi antara kita,” tuturnya.
Reporter: Ahmad Fauzi (Rekayasa Kehutanan, 2021)