Desain Biola Bambu Antarkan Andar Bagus Raih Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa 2014
Oleh Hafshah Najma Ashrawi
Editor Hafshah Najma Ashrawi



Menurut Sekjen Kemdikbud Ainun Naim, pelaksana tugas Dirjen Pendidikan Tinggi, pihaknya menerima 145 proposal penelitian dari berbabagi kategori. Jumlah penelitian itu disaring hingga mendapatkan lima belas pemenang penelitian yang dibagi menjadi empat kategori, yaitu Paten, Hak Cipta Bidang Ilmu Pengetahuan, Perlindungan Varietas Tanaman, dan Desain Industri, Hak Cipta Karya Seni Rupa, Seni Pertunjukan dan Permainan Interaktif.
Sekilas Profil Andar Bagus Sriwarno
Andar Bagus merupakan salah satu pengajar Desain Produk Industri FSRD ITB. Dari program studi yang sama, Andar meraih gelar sarjananya pada 1995. Kemudian Andar sempat menempuh Kursus Lanjutan pada School of Architecture, Furniture Design di Danish Academy of Fine Art, Denmark sebelum menempuh magister Desain di FSRD ITB. Pada tahun 2008, Andar meraih gelar Doktornya pada Departemen Science and Technology Chiba University, Chiba, Jepang.

Desain Alat Gesek Berbahan Bambu, Upaya Temukan Originalitas
Menurut Andar, desain biola bambu ini juga sekaligus merupakan antisipasi terhadap upaya pengembangan alat musik bambu yang kurang maksimal di Indonesia. Bahkan, rupanya belum ada pemanfaatan bahan bambu untuk alat musik gesek. Berangkat dari hal tersebut, Andar bekerjasama dengan Komunitas Bambu Indonesia berupaya mendesain biola bambu yang dibuat melalui teknik laminasi bambu. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan menghasilkan tabung vibrasi dengan nuansa akustik yang khas.

"Sebuah penelitian desain merupakan upaya kreatif dalam menemukan kebaruan dan originalitas," terang Andar. Andar juga mengatakan bahwa penghargaan ini merupakan hasil jerih payahnya menemukan sesuatu yang baru, yang tidak hanya berupa produk pemecahan masalah teknis saja namun juga mampu menciptakan kesan visual estetis yang memberi nilai dan makna kepada masyarakat.
Ciptakan Produk yang Berorientasi Jangka Panjang
AKIL sendiri terselenggara atas kerjasama berbagai kementerian antara lain Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah ; Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi; Kementerian Perdagangan; Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif; serta Kementerian Pertanian. Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan mampu meningkatkan motivasi dosen, peneliti dan masyarakat untuk terus berkarya, berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
M. Nasir juga menyatakan bahwa penting bagi peneliti untuk mengomersialisasi dan menghilirisasi hasil penelitiannya. Peneliti juga sebaiknya menghindari pemikiran untuk melakukan riset berdampak jangka pendek semata. "Jangan sampai setelah mendapat hak paten ada beberapa masalah yang dianggap riset sudah ketinggalan, biayanya terlalu mahal, berapa lama inovasi tersebut dapat bertahan. Ini yang sangat penting dalam masalah hilirisasi dan komersialisasi produk," ujar M. Nasir.