Enggar Amretacahya: Mencoba Berkarya untuk Bangsa Indonesia di Amerika Serikat
Oleh Akbar Syahid Rabbani
Editor Akbar Syahid Rabbani



Ditanya tentang tantangan untuk hidup dan bersaing di Amerika Serikat, Enggar mengatakan bahwa training yang diikutinya disana cukup keras dan menuntut konsentrasi penuh dari para peserta training tersebut. Sebagai contoh, dalam satu waktu Enggar pernah melakukan praktek di lapangan lebih dari 30 jam, tapi di lain waktu diadakan pula aktifitas kelas dengan 2 - 3 ujian beruntun. Selain itu, suasana Indonesia yang hangat, masjid, Kota Jogjakarta dan makanan-makanan khas Indonesia adalah beberapa hal yang membuat Enggar selalu merindukan Indonesia.
Setelah beberapa bulan tinggal di Amerika Serikat, Enggar tetap meyakini bahwa SDM Indonesia mampu bersaing di dunia internasional. Tapi satu hal yang belum dimiliki oleh orang-orang Indonesia secara utuh yaitu kepercayaan diri. Menurut Enggar, orang-orang Amerika Serikat memiliki kepercayaan diri dan kualitas hidup yang tinggi sehingga menghasilkan pola pikir yang luas. "Oleh karena itu, orang-orang Indonesia boleh saja berkarya di Indonesia, belajar dan bekerja buat bangsa, tapi kita harus mulai berpikir layaknya penduduk dunia, citizen of the world." kata Enggar yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Advokasi Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB tahun 2012/2013.
Menurut Enggar, Indonesia adalah tempat kembali yang terbaik, hal ini membuatnya selalu berpikir untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. "Saya senang bisa mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Amerika Serikat, tapi bagi saya kesuksesan itu tidak bisa diukur dari seberapa tinggi gelar yang kita dapat, kesuksesan itu adalah titik dimana hati merasa bahagia, bermanfaat bagi orangtua, keluarga, sahabat, almamater dan tentu saja bangsa Indonesia tercinta ini." kata Enggar mengakhiri penuturannya.