������Ƶ

Sejak pukul 05.00 WIB, jemaah mulai berdatangan ke area kampus. Setibanya di gerbang utama, mereka disambut panitia yang membagikan materi khotbah serta panduan bagi yang ingin berwakaf.

Salat Id dimulai pukul 06.30 WIB dan dilanjutkan dengan khotbah bertajuk "Menjadikan Sustainability sebagai Bagian dari Jalan Hidup Seorang Muslim Menurut Al-Quran dan As-Sunnah" yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. H. Ichsan Setya Putra. Dalam khotbahnya, Prof. Ichsan menyampaikan bahwa Islam bukan sekadar agama ibadah ritual, tetapi juga panduan hidup yang menuntun manusia untuk menjaga keseimbangan dan keberlanjutan kehidupan di muka bumi.

“Saat ini istilah sustainability tengah sangat populer. Penting untuk kita mengetahui bagaimana menjadikan sustainability ini sebagai bagian dari jalan hidup seorang muslim menurut Al-Quran dan As-Sunnah,” ujarnya.

Beliau juga menjelaskan bahwa konsep sustainability dalam perspektif Islam tidak hanya sebatas pelestarian lingkungan, tetapi memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Islam mengajarkan keseimbangan dalam menjaga hubungan manusia dengan alam sebagai bentuk tanggung jawab atas amanah yang diberikan Allah. Konsep ini sejalan dengan tiga prinsip utama, yaitu prinsip tanggung jawab (amanah), prinsip keseimbangan (tawazun), dan prinsip kemanfaatan (maslahat).

“Dalam Islam, sustainability mencakup dua aspek utama: tidak merusak bumi dengan eksploitasi berlebihan serta memastikan kelangsungan kehidupan bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Pelaksanaan Salat Id di ITB Kampus Ganesha mendapat sambutan positif dari mahasiswa dan warga sekitar, terutama bagi mahasiswa rantau. Yafi Amri, salah seorang mahasiswa ITB, mengungkapkan bahwa digelarnya Salat Id di ITB sangat membantu dirinya untuk tetap merasakan kehangatan Idulfitri walaupun tidak kembali ke kampung halaman.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)