Fokus Mitigasi Karbon, Tim Ophiucus ITB Raih Prestasi di Smart Competition Energy Innovation 2025
Oleh Mely Anggrini - Mahasiswa Meteorologi, 2022
Editor Anggun Nindita
Tim Ophiucus Institut Teknologi Bandung (ITB) raih Juara 2 pada Smart Competition yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia SM ITB pada Tahun 2025 (Dok. Tim Ophiucus)
BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menorehkan prestasi melalui ajang kompetisi bergengsi yang menguji wawasan dan strategi mereka. Tim Ophiucus yang terdiri dari Wafi Haidi (Teknik Geodesi dan Geomatika 2022), Dhani Eka Ivantio (Teknik Perminyakan 2022), dan Luthfie Eka Surya Kelana (Teknik Geofisika 2022) berhasil meraih Juara 2 dalam Smart Competition yang merupakan bagian dari Energy Innovation Competition 2025.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia SM ITB, dengan tema “Cutting Emissions, Not Energy: Carbon Mitigation in the Oil & Gas Industry”.
Babak final kompetisi ini dilaksanakan secara luring di Gedung Handil, Teknik Perminyakan ITB, pada Sabtu (22/3/2025). Tim Ophiucus menghadapi tantangan besar dengan persaingan dari tim-tim unggulan lainnya. Perjalanan mereka tidak selalu mulus, karena sempat kalah di babak penyisihan dan masuk ke lower bracket. Namun pada akhirnya mereka dapat melaju ke babak final.
“Awalnya kami sempat down setelah kalah di penyisihan, tapi kami tetap optimis. Kami percaya bahwa jika rezekinya menang, pasti akan ada jalannya. Pada sesi toss-up question dan betting, kami sempat tertinggal, tetapi saat long answer question, kami berusaha mengejar dan akhirnya bisa meraih juara 2,” ungkap Wafi.
Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari strategi yang matang. Salah satu kunci sukses mereka adalah mempelajari materi melalui SLB Glossary, yang membantu dalam memahami konsep dasar energi, bukan sekadar menghafal. Mereka juga mempelajari guidebook kompetisi untuk memahami pola dan gaya soal yang diujikan dalam Smart Competition.
“Setiap kompetisi memiliki gaya yang berbeda-beda, dan itu bisa dipahami melalui guidebook. Jadi, selain menguasai materi, penting juga untuk memahami strategi dalam menjawab soal kompetisi,” jelas Wafi.
Di balik strategi matang, terdapat faktor emosional yang kuat mendorong tim ini. Kegagalan meraih kemenangan dalam kompetisi kebumian sejak bangku SMA membuat keberhasilan di Smart Competition ini menjadi puncak pencapaian yang sangat mereka dambakan.
“Sejak SMA, kami sudah berkompetisi bersama, tetapi belum pernah berhasil meraih kemenangan. Hal ini justru menjadi pendorong semangat kami untuk berjuang lebih keras di kompetisi ini, dan kami berharap dapat terus menorehkan prestasi di masa depan,” ujar Wafi.
Sebagai pesan bagi mahasiswa lain yang ingin mengikuti kompetisi serupa, mereka juga berharap keberhasilan ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk berani mencoba dan memperdalam wawasan di sektor energi.
“Harapannya bagi yang mau ikut Smart Competition, terus belajar dan mengasah wawasan di sektor energi. Selalu mencoba dan belajar dari kesalahan kalian,” tutup Wafi.
Dengan semangat dan kerja keras, Tim Ophiucus bertekad untuk terus berkontribusi dalam dunia energi serta mendorong mahasiswa lain agar berpartisipasi dalam kompetisi dan meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Reporter : Mely Anggrini (Meteorologi, 2022)