GBA 2012: Pamerkan Artefak Kebudayaan dan Sajian Makanan Khas Aceh
Oleh Diviezetha Astrella Thamrin
Editor Diviezetha Astrella Thamrin



Sembari melihat-lihat berbagai benda dari kebudayaan Aceh, pengunjung dapat pula menikmati makanan dan minuman khas Aceh pada festival kuliner yang berkonsep warung makan bersuasana Aceh. Pada festival kuliner ini, pengunjung dapat menyicipi mie Aceh, kopi Aceh, teh tarik, nasi gurih, martabak Aceh dan roti Cane, rujak Aceh yang menggunakan rempah khusus, dan berbagai makanan lainnya.
S

Untuk membangun atmosfer warung makan bersuasana Aceh, digunakan meja-meja bundar yang memungkinkan pengunjung bersosialisasi satu sama lain. "Masyarakat Aceh itu senang berosialisasi. Mengobrol sambil makan merupakan salah satu budaya kental di Aceh," ungkap Zhilal Yusya (Teknik Industri 2010), salah satu panitia utama penyelenggara Pameran dan Festival Kuliner GBA. Stand-stand pameran dan festival kuliner dihias pula dengan warna merah, kuning, dan hijau; yang merupakan warna dasar adat Aceh.
"Saya kangen sekali dengan makanan Aceh. Sudah 10 tahun lebih saya menetap di Bandung, dan pameran serta festival kuliner Aceh ini membuat saya nostalgia akan kampung halaman. Mudah-mudahan pameran dan festival kuliner ini diadakan setiap tahun, agar dapat mengobati rasa rindu orang-orang perantauan seperti saya," tutur Mamat Suharto, salah satu pengunjung asal Lhokseumawe.
