ITB dan PT Merdeka Copper Gold Bahas Strategi Perencanaan Tambang Jangka Panjang
Oleh Chysara Rabani - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2022
Editor Anggun Nindita

Kuliah Tamu PT Merdeka Copper Gold di Gedung Kuliah Umum (GKU) Timur ITB Kampus Ganesha, Jumat (7/3/2025). (Dok. Reporter Humas ITB/Chysara Rabani)
BANDUNG, itb.ac.id - Program Studi Teknik Pertambangan ITB bersama PT Merdeka Copper Gold menggelar kuliah tamu bertajuk “Long-Term Planning and Reserve Optimization” di Gedung Kuliah Umum Timur ITB pada Jumat (7/3/2025).
Kuliah ini menghadirkan Senior Manager Long Term Planning PT Merdeka Copper Gold, Ruth Sitorus, S.T., yang membagikan wawasan tentang strategi perencanaan tambang jangka panjang serta optimalisasi cadangan. Kuliah tamu ini menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa Teknik Pertambangan ITB untuk memahami bagaimana perusahaan tambang merancang strategi yang tidak hanya berorientasi pada tonase produksi, tetapi juga mempertimbangkan margin keuntungan serta keberlanjutan operasional.
Ruth menjelaskan bahwa long-term planning merupakan salah satu pilar utama perusahaan tambang. Ia menekankan bahwa optimasi cadangan bertujuan untuk memaksimalkan jumlah bijih yang dapat diekstraksi serta meningkatkan margin keuntungan total. “Tidak semua cadangan yang tersedia harus ditambang sepenuhnya, karena dalam beberapa kasus, hanya sekitar 70% deposit yang memberikan margin tertinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki pendekatan yang berbeda dalam menentukan strategi produksi berdasarkan kondisi ekonomi dan teknis yang ada,” ujarnya.
Salah satu aspek penting dalam perencanaan tambang adalah model geologi blok 3D, yang dikembangkan berdasarkan data eksplorasi. Dari model ini, dibuat grade tonnage curve, yaitu grafik yang menunjukkan hubungan antara tonase dan cut-off grade (CoG). Semakin rendah CoG, semakin besar jumlah bijih yang dapat ditambang, tetapi margin keuntungan belum tentu optimal. Untuk mencapai keseimbangan antara tonase dan margin, perusahaan menerapkan strategi blending, yaitu mencampur bijih dengan berbagai kadar agar sesuai dengan kebutuhan pabrik. Dalam industri pertambangan, pabrik memiliki peran utama dalam menentukan kualitas bahan baku, sehingga muncul istilah "Plant is the king". Hal ini menunjukkan bahwa spesifikasi bahan baku harus disesuaikan dengan permintaan pabrik agar operasi berjalan optimal dan ekonomis.
Selain itu, kuliah tamu ini juga membahas pentingnya penjadwalan produksi yang mencakup berbagai proses seperti compositing, pengaturan aliran material, penjadwalan produksi, hingga penyesuaian dengan kebutuhan pasar.
Ruth menjelaskan bahwa semakin tua suatu cadangan tambang, umumnya semakin tinggi marginnya, karena sumber daya yang lebih lama terendapkan cenderung memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. Perencanaan yang matang dan pengelolaan stockpile yang dinamis menjadi kunci untuk mencapai umur tambang yang lebih panjang dan keuntungan yang maksimal.
Dalam dunia pertambangan modern, penguasaan software perencanaan tambang menjadi keterampilan yang sangat penting. Ruth menekankan bahwa mahasiswa harus mulai berlatih sejak dini, karena industri pertambangan menuntut keahlian dalam pemodelan geologi dan optimasi produksi yang berbasis teknologi. Ia juga memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk tidak takut menghadapi tantangan dalam dunia kerja. "Yang namanya kerja itu tetap harus dikerjakan, walaupun dengan berbagai kesulitan dan keterbatasannya," tuturnya.
Dia pun menekankan pentingnya ketekunan dan adaptasi dalam menghadapi tantangan di industri pertambangan.
Mengakhiri sesi kuliah tamu, Ruth berharap mahasiswa Teknik Pertambangan ITB semakin memahami pentingnya long-term planning dan reserve optimization dalam industri pertambangan. “Dengan perencanaan yang tepat, sebuah tambang tidak hanya mampu beroperasi secara efisien tetapi juga memastikan keberlanjutan jangka panjang. Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan wawasan yang diperoleh untuk menghadapi tantangan di dunia pertambangan, baik dalam skala nasional maupun global,” pungkasnya.
Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)