������Ƶ

Kegiatan diawali dengan silaturahmi serta bersalam-salaman dari para jajaran pimpinan, sivitas akademika, dan seluruh keluarga besar ITB.

Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyatakan agenda ini menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi, saling memaafkan dan menyegarkan kembali kembali semangat berkarya usai bulan suci Ramadan.

Beliau pun mengajak untuk merenungkan kembali nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi dalam membangun pribadi dan institusi. Prof. Tata juga menekankan pentingnya menjadi pembelajar sejati yang terus memperbaiki diri, mengamalkan ilmu dengan ikhlas, menumbuhkan semangat kolaborasi lintas disiplin, serta menjaga nilai kejujuran dan amanah.

“Semoga semangat kebersamaan di acara ini menjadi awal dari langkah-langkah kebaikan yang lebih besar ke depan,” ujarnya.

Sementara itu, dalam ceramahna yang bertema "Menjadi Pribadi yang Berilmu, Berakhlak, dan Bermanfaat bagi Umat", Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA., mengajak seluruh hadirin untuk mensyukuri peran strategis dunia pendidikan dalam membangun masa depan bangsa. Beliau menekankan pentingnya integritas pribadi yang tidak hanya mengedepankan ilmu, tetapi juga akhlak dan kontribusi sosial.

“Pendidikan bukan hanya transfer pengetahuan, melainkan rekayasa sosial untuk melahirkan anak-anak sholeh yang berilmu dan berakhlak,” katanya.

Beliau pun mengangkat kisah-kisah teladan dari hadits dan Al-Qur’an, seperti kisah tiga pria yang terjebak dalam gua dan kisah pembelajaran Nabi Musa AS kepada Nabi Khidir AS, sebagai inspirasi bagi insan akademik untuk senantiasa berproses dalam mencari kebijaksanaan.

"Semoga hidup ini menjadi semakin bermanfaat dan berkah," pungkasnya.