Tim Geobite ITB Juara 3 Geothermal Development Plan Competition IPFEST 2025
Oleh Devi Berliana Pratiwi - Mahasiswa Sains dan Teknologi Farmasi, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id - Tim Geobite yang beranggotakan mahasiswa Teknik Perminyakan dan Teknik Mesin ITB menjadi Juara 3 dalam Geothermal Development Plan Competition IPFEST 2025 yang diadakan pada 20-22 Februari 2025 di ITB Kampus Ganesha.
Tim ini diketuai oleh Irfan (Teknik Perminyakan, 2021), dengan anggota Raisa Amilah Ismail (Teknik Perminyakan, 2021), Daniel Binsar Panjaitan (Teknik Perminyakan, 2021), dan Nasrul Ikhwan (Teknik Mesin, 2021).
Lomba ini diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan (HMTM) “Patra” ITB dengan kolaborasi bersama Bandung Institute of Technology SPE Student Chapter dan Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Seksi Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (IATMI SM ITB).
Geothermal Development Plan Competition merupakan salah satu agenda dalam rangkaian kegiatan IPFEST 2025. Terdapat 35 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang mengikuti kompetisi tersebut. Lomba ini menantang peserta menciptakan solusi terbaik bagi pengembangan geotermal dengan meningkatkan pengetahuannya tentang industri energi terbarukan.
Kompetisi ini mengusung tema “Optimizing Advanced Technology to Enhance Geothermal Energy Utilization”. Setiap tim diharuskan menganalisis berbagai aspek teknis dan nonteknis, termasuk faktor geologi, geofisika, reservoir, ekonomi, dan lingkungan untuk mengembangkan rencana pembangunan yang komprehensif dan inovatif.
Pada lomba ini, tim diminta membuat rencana pengembangan lapangan geotermal berdasarkan data geologi, geokimia, dan geofisika.
“Pada lomba ini tim kami membuat karya berjudul ‘Pre-feasibility ABC Geothermal Area’. Di dalamnya berisi analisis geologi, geokimia, dan geofisika lapangan ABC yang terletak di Flores, NTT. Lapangan ini memiliki potensi panas bumi yang menjanjikan untuk menyediakan listrik di NTT. Kami mengusulkan pengembangan 3 x 10 MW pembangkit listrik di area ini, serta melakukan analisis secara ekonomi, lingkungan, sosial, dan kebijakan dalam pengembangannya,” ujar Irfan.
Reporter: Devi Berliana Pratiwi (Sains dan Teknologi Farmasi, 2021)